Thursday, November 27, 2014

Konsep Rumah Sehat Ramah Lingkungan




Rumah merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Rumah menjadi tempat terpenting didalam menjalani sebuah kehidupan. Bukan hanya sebagai tempat bernaung, rumah menjadi hal yang tidak terpisahkan dan berpengaruh pada kehidupan manusia.


Seiring berjalannya waktu, konsep arsitektur rumah terus berkembang memenuhi keinginan manusia. Konsep rumah zaman dahulu yang selalu identik dengan unsur mistik dan budaya banyak digantikan dengan rumah modern yang mengedepankan kebutuhan pada saat ini. Kita bandingkan saja konsep rumah adat, era 1900 an, tahun 60'  an, dan rumah-rumah pada saat ini. Maka akan terlihat konsep yang sangat kontras dari segi kebutuhan dan pemaknaan nilai sebuah bangunan rumah.



Pada saat ini banyak bangunan rumah yang mengedepankan konsep modernitas, namun mengurangi nilai penting sebuah rumah. Sebuah rumah haruslah menjadi tempat yang sehat untuk membesarkan anak-anak dan sesuai dengan kebutuhan kita. Selain itu rumah sebaiknya memenuhi kriteria ramah terhadap lingkungan. Konsep pembangunan rumah  ramah lingkungan akan menghasilkan rumah yang sehat.

Rumah Ramah Lingkungan 

Rumah ramah lingkungan yang dimaksud disini adalah dari proses pembangunan rumah hingga bangunan berdiri dan kita huni sekecil mungkin berdampak negatif terhadap lingkungan. Dengan menerapkan konsep rumah ramah lingkungan banyak hal positif yang akan kita dapatkan. Beberapa hal yang yang perlu diperhatikan untuk menerapkan konsep rumah ramah lingkungan, yaitu:


Memilih bahan ramah lingkungan: Kita haruslah cerdas dalam memilih bahan bangunan yang kita gunakan dalam membangun rumah dan interior. Semakin sedikit kita menggunakan kayu sebagai bahan bangunan, semakin baik. Artinya kita mendukung pengurangan penebangan kayu. Berapa ribu hektar hutan yang rusak untuk ditebang kayunya? pada saat ini kayu dapat diganti dengan bahan lain seperti baja.

Mengurangi penggunaan energi listrik dan Air: Konsep rumah hemat energi merupakan konsep penting dalam mendukung pengurangan penggunaan bahan bakar fosil. Di Indonesia sebagian besar pembangkit energi listrik masih menggunakan bahan bakar batubara. Dengan mengurangi penggunaan cahaya lampu dan alat-alat elektronik akan memperkecil penggunaan energi listrik. Dengan memaksimalkan jendela dan ventilasi pencahayaan akan lebih maksimal. Selain itu ventilasi membuat sirkulasi udara menjadi baik dan menghindari penggunaan AC. Apakah kita tahu bahwa emisi dari AC akan merusak lapisan ozon dan menigkatkan global warming?

Selain energi listrik penghematan air juga dapat dilakukan dengan cara-cara yang efesiesn.
 Penggunaan aerator mampu membatasi aliran air dari keran, bahkan mampu menghemat penggunaan air hingga 30 persen. Penggunaan shower dapat menghemat air lebih dari 60%. Penggunaan gayung mandi dapat menghabiskan 15 liter air, sementara dengan bak mandi (bathtub), dapat menghabiskan sedikitnya 100-300 liter. 

Memaksimalkan teknologi dan energi: Penggunaan solar cell  dapat memenuhi kebutuhan listrik rumah kita. Banyak sekali konsep rumah modern di eropa dan amerika yang menggunakan solar celluntuk memenuhi energi listriknya. Selain itu solar cell pada saat ini masih menjadi energi yang paling ramah lingkungan. Namun sayangnya di Indonesia solar cell  belum terlalu berkembang. Energi lainnya yang dapat dihasilkan setingkat rumah adalah penggunaan energi biogas. Konsep ini memang membutuhkan perencanaan yang matang. Di Cina ribuan rumah tangga menggunakan energi biogas dari limbah rumah tangga yang menggantikan gas LPG sepenuhnya.

Konsep rumah sehat dan rumah hijau: Seperti dijelaskan dalam bahasan "Rumah Sehat" diatas, pembuatan rumah sehat yang memperhatikan sanitasi akan memperkecil dampak negatif dari limbah rumah tangga dan sampah yang dihasilkan. Pembuangan sampah harus benar-benar diperhatikan. Selain itu dengan menerapkan konsep rumah hijau dengan menanam berbagai tanaman dan pohon akan merawat lingkungan sekitar rumah. Siklus hidrologi (air tanah) menjadi lebih baik karena sistem perakaran pohon. Udara juga menjadi lebih bersih karena adanya pohon. Tanaman hias seperti lidah mertua (Senseveria sp.) yang ditempatkan di ruangan mampu menyerap polusi yang dihasilkan dari berbagai sumber polusi seperti asap rokok.

Demikian bahasan mengenai konsep rumah sehat dan rumah ramah lingkungan. Semoga dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi pembaca untuk menciptakan naungan yang sehat, asri, dan ramah lingkungan bagi keluarga tercinta. @Salon Rumah, Salam Lestari  Alam.

No comments:

Post a Comment